Wednesday, 24 February 2016

contoh jurnal sumberdaya aparatur, pelayanan publik dan peningkatan kierja


A.      Pendahuluan
Pembangunan pemerintahan tidak bisa dilepaskan dari peran Aparatur pemerintah, yang mana terdiri dari berbagai sumber daya manusia yang menjalankan pemerintahan. Pada dasarnya Aparatur pemerintah terbagi menjadi pegawai (PNS dan Non PNS) di lingkungan pemerintah dan SDM lainnya yang mendukung jalanya roda pemerintahan. Para Aparatur pemerintah memegang peranan penting karena turut serta/ berperan mulai dari aspek penentuan kebijakan, aspek  perencanaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan hingga ke tahap evaluasi dan pengendalian. Disisi lain para Aparatur pemerintah ini   sekaligus juga bersentuhan langsung dengan masyarakat yaitu dalam memberikan pelayanan publik pada masyarakat.
Pada saat ini masyarakat sudah semakin kritis dan luas wawasannya, pengetahuan mereka makin baik, implikasi dari hal ini  masyarakat semakin paham berbagai hak dan kewajiban mereka terutama yang berkaitan dengan pelayanan dari pemerintah terhadap mereka.  Masyarakat makin kritis terhadap penilaian kinerja aparatur pemerintah. Oleh karena itu pemerintah dituntut untuk meningkatkan kinerja dan meningkatkan kualitas SDM aparatur tersebut.
Kondisi ini merupakan permasalahan yang mendasar bagi pembangunan suatu pemerintahan, karena akan berdampak luas terhadap berbagai sektor pembangunan. Upaya pemerintah untuk melakukan pembangunan  sumber daya aparatur pemerintah telah dilakukan, akan tetapi  permasalahan di bidang sumber daya aparatur pemerintah sangat kompleks sebab aspek sumber daya aparatur pemerintah berhubungan dengan aspek - aspek lainnya seperti  ekonomis, aspek sosial budaya,  dan aspek kesejahteraan. Walaupun memiliki kompleksitas yang tinggi, akan tetapi hal ini menuntut untuk segera ditangani.
Dilain pihak dengan keluarnya PP no. 41 tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah, maka setiap kota/kabupaten perlu melakuan perubahan dan penyesuaian terhadap SOTK lamanya. Oleh karena itu perlu adanya pengkajian terhadap bentuk SOPD baru, Mutasi dan Rotasi Aparatur untuk mengisi SOPD baru. Agar penyesuaian SOPD baru tersebut dapat memberikan hasil bagi peningkatan SDM dan kinerja aparatur, maka pembangunan Sumber Daya apartur perlu dilakukan. 
Upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan sumber daya aparatur pemerintah dengan melakukan pembangunan sumber daya aparatur pemerintah tentu akan  memerlukan biaya yang tidak sedikit, akan tetapi hal tersebut perlu dilakukan mengingat  Sumber daya aparatur pemerintah merupakan investasi untuk mendukung pembangunan bidang lainnya. Melihat pentingnya pembanguan sumber daya aparatur pemerintah maka pembangunan sumber daya aparatur harus menjadi prioritas.
Keberhasilan pembangunan bidang sumber daya aparatur pemerintah dipengaruhi oleh perencanaan yang dilakukan, oleh karena itu perlu dilakukan analisis pembangunan bidang sumber daya aparatur pemerintah yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

B.       Tujuan
     Pembangunan Sumber daya aparatur ditujukan untuk mendukung peningkatan pelayanan  publik dan meningkatkan kinerja aparatur pemerintah.
C.      Metode 
           Dalam menganalisa Sumber daya aparatur pemerintah dilakukan dengan berdasarkan pada data. Untuk mendukung analisa sumber daya aparatur pemerintah diperlukan berbagai data. Adapun untuk data sekunder didapat dengan mengumpulkan dari berbagai sumber seperti:
§   Data yang berhubungan dengan bidang Sumber daya aparatur pemerintah yang bersumber dari BPS, BKN, dan institusi lainnya
§   Data operasional yang berasal dari SKPD terkait
§   Data lainnya yang relevan dengan bidang Sumber daya aparatur pemerintah yang berasal dari mass media cetak dan elektronik, dan internet

D.      Tinjauan Konseptual
Pengelolaan sumber daya aparatur tidak lain merupakan pengeleolaan  sumber daya manusia dalam suatu organisasi  yang dalam hal ini ádalah pemerintah . hal ini dapat dilekukan melalui manajemen sumber daya manusia. Pengertian manajemen sumber daya manusia diberikan secara beragam oleh para pakar  diantaranya Kiggundu (Sulistiyani dan Rosidah, 2003: 11) mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai berikut :
Human resource management…is the development and utilization of personnel for the effective achievement of individual, organizational, community, national, and international goals and objectives

Pengertian di atas menggambarkan bahwa manajemen sumber daya manusia bertujuan mengembangkan dan memanfaatkan pegawai, sementara tujuan yang dicapai tidak hanya terbatas pada tujuan organisasi tetapi juga meliputi tujuan individu, masyarakat, bangsa dan dunia.

PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
            Suatu organisasi akan terus dapat bertahan dalam persaingan globalisasi apabila mampu mengantisipasi tuntutan tugas saat ini maupun untuk menjawab tantangan masa yang akan datang, dengan terus meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia, salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan SDM.
            Pendidikan adalah suatu usaha pemberian bekal kepada seluruh personil untuk meningkatkan kemampuan tehnis, teoritis, konseptual maupun moral sesuai dengan kebutuhan tugas melalui pelatihan – pelatihan. ( Hasibuan, 1994 ).
MOTIVASI
            Menurut Malayu Hasibuan ( 1999 : 95 ) mengemukakan motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.
            Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemotivasian pada hakekatnya adalah pemberian daya dorong / daya penggerak kepada para pegawai agar mau melakukan pekerjaannya dengan baik dengan jalan memberikan alat pemuas kebutuhan yang mereka inginkan, sehingga bila dikaitkan dengan organisasi, maka para pimpinan harus mampu untuk melihat apa yang menjadi kebutuhan pegawai tersebut, kapan kebutuhan tersebut ada, dimana kebutuhan tersebut muncul, siapa yang mempunyai kebutuhan tersebut.
KINERJA
            Kinerja adalah suatu tampilan/wujud kerja yang merupakan gambaran dari produktivitas dan hasil ( out come ) organisasi dan individu SDM ( pegawai ).
            Sedangkan semangat kerja menurut Alexander Leighten ( Moekijat 1999 : 130 ) adalah kemampuan sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekwen dalam mengejar tujuan bersama.
            Pada dasarnya organisasi/instansi bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap, dan trampil, tetapi agar mereka juga mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan pegawai tidak ada artinya bagi organisasi, jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya. Dalam hal ini tergantung pada para pimpinan organisasi. Bagaimana cara untuk mempengaruhi dan mengarahkan anggota agar mau sama – sama bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
1) Pengertian Kompensasi
Masalah manajemen organisasi yang utama adalah bagaimana memotivasi para karyawan yang sedang bekerja agar mereka mau dan mampu memberikan sumbangan tenaga, pikiran dan waktu untuk pencapaian tujuan organisasi. Salah satu jalan untuk melakukan itu adalah memberikan kepada pegawai berupa imbalan jasa yang disebut dengan kompensasi,.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang defenisi dari kompensasi, diantaranya :
  Hasibuan (2000:113) berpendapat bahwa : “Kompensasi adalah semua pendapatan pegawai yang berbentuk uang atau barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai/karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan pada perusahaan”.
B. Werther dan Davis (Hasibuan, 2000:134) mengemukakan : Compensation is what employee receive inexchange of their work. Whether horly wages organisasi periodic salaries, the personnel departement usually designer and administers employee compensation, (Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya. Baik upah  perjam  ataupun gaji periodik  didesain dan dikelola oleh bagian personalia).     
Dari beberapa pendapat di atas, maka secara singkat dapat dikemukakan  bahwa kompensasi adalah balas jasa yang diberikan oleh organisasi  kepada pegawai baik berupa finansial maupun non finansial atas sumbangan pikiran, tenaga dan waktu mereka untuk pencapaian tujuan organisasi.   
 Pengertian Efektivitas Kerja Pegawai
Untuk memahami konsep efektivitas kerja, akan dikemukakan defenisi efektivitas kerja menurut para ahli. Siagian  (1997:151), mengemukakan bahwa efektivitas kerja adalah :
Penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya yang telah ditetapkan artinya apakah pelaksanaan suatu tugas dinilai baik atau tidak, itu sangat tergantung pada bilamana tugas itu dilaksanakan atau tidak, terutama tidak menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan, berapa biaya dikeluarkan itu.

Kemudian Sedarmayanti (1996:97) berpendapat : “efektivitas berkaitan dengan pencapaian unjuk kerja yang maksimal dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu

E.       Pembahasan
Sumber Daya Aparatur sangat beragam baik dari latar belakang pendidikan, tingkat pendidikan, golongan dan gender.  Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja sumber daya aparaturnya, yang salah satu diantaranya adalah dilakukan peningkatan kuantitas dan kualitas SDM . Peningkatan kuantitas selalu dilakukan tiap tahun dengan menambah jumlah pegawai yang berasal dari TKK dan dari umum.  Untuk peningkatan kualitas dilakukan dengan berbagai cara diantaranya peningkatan pendidikan formal melalui tugas belajar, pembinaan kedisiplinan pegawai,  peningkatan profesionalisme dan kepemimpinan melalui berbagai diklat subtantif, fungsional dan struktural. 
Secara garis besar sumber daya aparatur pemerintah terbagi dua yaitu tenaga struktural dan tenaga fungsional. Akan tetapi dengan adanya keterbatasan waktu, dana, dan kesempatan profesi Dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
Dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM aparatur yang ada, penambahan jumlah pegawai telah  dilakukan melalui seleksi penerimaan CPNS dari Jalur Umum dan jalur pengangkatan TKK yang telah tervalidasi. Walaupun upaya peningkatan kinerja dan kuantitas serta kualitas SDM telah dilakukan akan tetapi hal tersebut masih perlu dilanjutkan dan ditingkatkan mengingat beban kerja yang ada.
Pembangunan Sumber daya Aparatur, harus dapat berfungsi sebagai solusi terhadap berbagai permasalahan yang muncul saat ini, sekaligus juga harus dapat bersifat antisipatif terhadap berbagai maslah yang mungkin akan muncul dalam waktu dekat ataupun dimasa yang akan datang.
Sejalan dengan diberlakukannya program otonomi daerah, daearah otonom baru diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dasar dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu efektivitas birokrasi dan kinerja aparatur perlu ditingkatkan guna terciptanya  penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas dan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Berkaitan dengan hal itu, terdapat beberapa isu / permasalahan yang berkaitan dengan  sumber daya aparatur yang pada dasarnya terdiri dari enam isu yaitu:
  • Kinerja Aparatur
  • Pelayanaan Aparatur terhadap  masyarakat
  • Pemenafaatan Teknologi dalam pemerintahan
  • Kualitas SDM aparatur
  • Penegakan Disiplin aparatur pemerintah
  • Manajemen dan Administarsi Aparatur pemerintah
  ·         Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sumber daya Aparatur Pemerintah
Untuk meingkatkan kinerja Aparatur pemerintah, serta memberikan pelayanan publik yang memuaskan, perlu dilakukan peningkatan pada kualitas SDM yang ada. Oleh karena itu kualitas SDM Aparatur pemerintah, perlu mendapat peningkatan melalui berbagai cara. Kondisi ini harus disadari oleh pemerintah karena rendahnya kualitas SDM tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas pelayanan pada masyarakat. 
·         Reformasi Birokrasi dan Pengembangan serta Peningkatan Kualitas Sistem Manajemen Pemerintahan    
Pada saat ini masih sering dibicarakan tentang Pelayanan pemerintah yang lambat, prosedur berbelit  dan masih belum sesuai harapan masyarakat. Disatu sisi memang pada saat ini masih terjadi hal- hal seperti itu, akan tetapi dilain pihak tidak sedikit aparatur pemerintah yang berkinerja baik. Terlepas dari dikotomi tersebut sudah saatnya hal ini direformasi, harus disadari bahwa upaya peningkatan kinerja aparaturnya harus selalu ditingkatkan. Upaya peningkatan tersebut melibatkan dua aspek yaitu aspek personal aparatur itu sendiri, dan aspek sistem manajemen pemerintahan.
Aspek personal aparatur berarti penanganan dan pembinaan terhadap aparatur itu sendiri dengan berbagai cara melalui pendidikan formal dan informal, diklat teknis .struktural dam fungsional, peningkatan wawasan, pembinaan mental dan disiplin, dsb.
Pada aspek sistem manajemen pemerintahan internal perlu adanya pembenahan dalam sistem manajemen pemerintahan ini akan mendukung peningkatan kinerja aparatur pemerintah.  
   Secara Kelembagaan sumber daya aparatur pemerintah perlu ditelaah ulang dan bila perlu dilakukan repositioning secara internal, yang berkaitan dengan berbagai kebijakan tentang kepegawaian, seperti berbagai SPM, SOP dan SOPD.    Perlu kiranya diberikan kelengkapan berupa berbagai produk hukum yang berguna untuk menunjang kinerja kecamtan dan kelurahan., seperti dilengkapinya berbagai SOP
   Salah satu penyebab belum optimalnya kinerja sumber daya aparatur pemerintah  selain dari kondisi internal sumber daya aparatur pemerintah tersebut, adalah belum berjalannya efektifitas dan efisiensi dalam menjalankan manajemen pemerintahan.
Oleh karena itu sudah saatnya dipikirkan berbagai upaya yang dapat mengakselerasi hal tersebut, diantaranya dengan penelaahan SOTK, melengkapi  SPM dan SOP serta pengembangan e goverment. Adanya pembangunan dan penyempurnaan sistem manajemen pemerintahan serta mulai difokuskan kembali pengembangan e government sehingga diharapkan akan  memudahkan dan meningkatkan  sinergitas dan koordinasi antara SKPD, memperlancar monitoring dan evaluasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan publik aparatur pemerintah.. 
Peningkatan sistem manajemen pemerintahan tersebut dapat berupa peningkatan sistem administrasi kepegawaian, pembentukan SIMPEG,  adanya penelaahan dan penentuan berbagai aturan dan kebijakan di bidang kepegawaian di lingkungan internal pemerintahan yang diterapkan oleh setiap SKPD, yang berisi tenang berbagai aturan, sistem pemberian Reward and Punisment, sistem pelayanan minimum (SPM) dan adanya sistem operasional procedure (SOP) bagi pelayanan terhadap masyarakat serta berbagai aturan dan sistem manajemen internal bagi aparatur pemerintah.
Tujuan dari Program ini adalah meningkatkan kinerja pemerintah melalui peningkatan pelaksanaan manajemen  pemerintahan. Sasaran dari Program ini adalah penyusunan berbagai sistem manajemen yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia
·         Peningkatan Kualitas Pelayanan Bagi Masyarakat
Pada saat ini pelayanan umum kepada masyarakat belum optimal, masih sering terdengar ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan aparatur pemerintah. Kondisi ini sangat disadari oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Hal ini tertuang dalam agenda nasional bahwa pada saat ini masih:
·         Rendahnya kualitas pelayanan umum kepada masyarakat antara lain karena tingginya penyalahgunaan kewenangan dan penyimpangan
·         Rendahnya kinerja sumber daya aparatur
·         Belum memadainya sistem kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan
Rencana pembangunan sumber daya aparatur harus diarahkan untuk melakukan peningkatan pelayanan publik oleh aparatur pemerintah, untuk mencapai hal tersebut maka harus dilaksanakan :
·         Peningkatan kemampuan, moral dan keterampilan aparatur dalam memberikan pelayanan melalui pendidikan baik yang bersifat  struktural, fungsional ataupun teknis subtantif.
·         Mendorong terselenggaranya pelayanan publik yang tidak diskriminatif, cepat, murah dan manusiawi.
·         Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan.

·         Pembangunan Karakter dan Citra PNS melalui Peningkatan Pelaksanaan Good Governance dan  Penanggulangan KKN
Citra PNS pemerintah pada saat ini banyak disoroti oleh masyarakat terutama yang menyangkut penilaian terhadap kinerja, diantaranya masih terdapatnya KKN di kalangan aparatur pemerintah, dan rendahnya transparansi.
      Sebetulnya tidak seluruhnya kinerja pemerintah buruk, banyak kinerja pemerintah yang baik, yang berupa pembangunan infrastruktur, pelayanan dasar (pendidikan dan kesehatan), pembangunan perekonomian. Dari aspek personal aparatur juga telah terjadi peningkatan kinerja dan disiplin. Hanya saja hal ini tidak terkomunikasikan dengan baik kepada masyarakat. Dan benak (top of mind) masyarakat telah tertanam citra PNS yang Buruk. 
Menyikapi hal tersebut maka pemerintah perlu untuk mengantisipasinya dengan berbagai upaya yang dimulai dari pengawasan yang ketat, pemberian sangsi bagi pelaku KKN dan penegakan good governance.
·       Pengembangan e Government
Perintisan E Gov sebenarnya bukan hanya sekedar pembangunan website pemerintahan ataupun pembangunan instalasi jaringan informasi teknologi tetapi juga harus difokuskan kepada perubahan mindset dan perilaku / budaya para birokratnya yang menjunjung tinggi etika birokrasi dan peningkatan kemampuan aparatur dalam memanfaatkan teknologi informasi. Pembangunan website dan instalasi jaringan hanyalah merupakan awal perintisan pembangunan e Government. Oleh karena itu untuk  mengembangkannya maka beberapa prasyarat diantaranya:
1.      Peningkatan sarana prasarana yang dapat mendukung pelaksanaan e gov, misalnya semua SOPD telah terkoneksi dengan SIM yang terintegrasi
2.      Peningkatan kemampuan / skill para aparatur diberbagai tingkatan terhadap penggunaan dan pemanfaatan IT
3.      Adanya berbagai produk hukum / kebijakan yang mengatur proses pelaksanaan e Government.
·       Peningkatan Sarana & Prasarana Penunjang Pembanguan Sumber Daya Aparatur

Untuk melaksanakan berbagai arah  kebijakan  dari pembanguan sumber daya aparatur seperti diatas maka mutlak diperlukan adanya kelengkapan sarana dan prasarana yang dapat mendukung hal tersebut, baik berupa Hardware ataupun yang bersifat software.

No comments:

Post a Comment