ANALISIS
TANGGAPAN RESPONDEN
a. Tanggapan Responden terhadap Motivasi
Motivasi seorang pegawai untuk bekerja biasanya
merupakan hal yang rumit, karena motivasi itu melibatkan faktor-faktor
individual dan faktor-faktor organisasional. Motivasi dari para pegawai akan
saling berbeda sesuai dengan tingkat pendidikan dan kondisi ekonominya.
Keinginan dan kegairahan kerja dapat ditingkatkan
berdasarkan pertimbangan adanya dua aspek motivasi yang bersifat statis. Aspek
statis yang pertama adalah nampak
sebagai kebutuhan pokok manusia yang menjadi dasar bagai harapan yang akan diperoleh
lewat tercapainya tujuan organisasi. Aspek motivasi statis yang kedua adalah
berupa alat perangsang atau insentif yang diharapkan akan dapat memenuhi apa
yang menjadi kebutuhan pokok yang diharapkan tersebut. Sejalan dengan hal
tersebut dalam penelitian ini lebih dititikberatkan kepada aspek motivasi
statis berupa:
a.
Achievement motivation
b.
Affiliation motivation
c.
Power motivation
1. Achievemnet motivation
Achievement
motivation adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau
mengalahkan suatu tantangan untuk kemajuan dan pertumbuhan. Seorang pimpinan
perlu untuk menumbuhkan keinginan untuk mengatasi tantangan kepada para
pegawainya, agar mereka dapat lebih mengeluarkan segala kemampuan dalam
menghadapi tantangan kerja tersebut.
Berdasarkan data yang didapat dari jawaban responden
terhadap angket penelitian ini terungkap, bahwa tanggapan responden terhadap achievement motivation dapat dilihat
pada tabel IV.01.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel IV. 01
diketahui bahwa tanggapan responden untuk indikator dorongan untuk maju pada
item ke satu diketahui responden yang menyatakan sangat setuju 9, setuju, 29
setuju, 6 ragu-ragu dan 1 tidak setuju. Dari hasil perhitungan rata-rata
diperoleh angka sebesar 4,02 dan termasuk kategori tinggi yang artinya dorongan
pimpinan kepada pegawai untuk maju dalam bekerja dengan
pemberian reward dan promosi
sudah baik.
Tanggapan responden pada item ke dua, yaitu yang
menyatakan sangat setuju 3, 28 setuju, 12 ragu-ragu dan 2 tidak setuju, dan
dari hasil hitung rata-rata adalah 3,71 (berkategori tinggi) yang artinya sudah
baik dorongan pimpinan kepada pegawai walaupun tidak dengan reward dan promosi.
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan responden
diperoleh informasi bahwa keberadaan pimpinan dalam mempengaruhi bawahannya
dalam bekerja sudah baik, hal ini terlihat dari sikap dan tauladan pimpinan
yang mempengaruhi bawahannya juga adanya kesadaran dari pegawai untuk maju.
Pada item ke tiga, tanggapan responden pada
indikator melakukan pekerjaan yang menantang diketahui yang menyatakan setuju
30, sangat setuju 6, ragu-gu 6, dan 3
responden tidak setuju. Sementara hasil hitung rata-rata diperoleh angka 3,87
dan masuk kategori tinggi artinya sebagian besar pegawai setuju untuk melakukan
pekerjaan yang menantang.
Tanggapan responden pada indikator Dorongan untuk
mengemban tanggungjawab yang lebih besar terlihat pada item ke empat dan
kelima, dimana peda item ke empat yang menyatakan setuju 27 responden, 8 sangat
setuju, 8 ragu-ragu, dan 2 tidak setuju. Dari hasil perhitungan rata-rata
diperoleh angka 3,91 (kategori tinggi) yang artinya sebagian besar pegawai
menyukai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
Pada item ke lima, tanggapan responden yaitu yang menyatakan setuju 20 responden, 6 sangat
setuju, 12 ragu-ragu, dan 7 tidak setuju. Dari hasil hitung rata-rata adalah
3,51 (berkategori tinggi) artinya pegawai menyukai pekerjaan dan tanggungjawabnya
karena sesuai dengan imbalan yang diterima.
Dari data tersebut kesimpulan secara keseluruhan untuk achievement motivation dapat dilihat
pada hasil rata-rata sebesar 3,81 (kategori tinggi), artinya achievement motivation pegawai sudah
baik.
Namun dari hasil wawancara dan pengamatan diperoleh informasi bahwa
sebagaian besar pegawai yang bekerja dengan motivasi yang baik terdorong oleh keadaan pegawai yang kurang
dari segi kuantitas (jumlah) yang ideal dengan beban kerja instansi dan juga
dorongan dari pimpinan yang terus memotivasinya,
sehingga timbul dorongan untuk bekerja dengan motivasi yang baik. tidak halnya
dengan sebagian kecil pegawai dengan motivasi yang belum optimal karena berbagai alasan yang menjadikan mereka
bekerja tidak maksimal.
2. Affiliation
Motivation
Affiliation Motivation merupakan dorongan untuk melakukan hubungan dengan orang lain, melalui
pola motivasi ini diharapkan setiap pegawai mampu menjalin kerjasama dengan
pegawai lainnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut
dapat dilaksanakan dengan efektif dan efesien.
Berdasarkan tabel IV. 02 diketahui bahwa tanggapan
responden pada item ke satu atau indikator dorongan untuk membina kerjasama
dengan rekan kerja yaitu yang menyatakan sangat setuju 8 responden, 27 setuju,
8 ragu-ragu dan 2 tidak setuju. Dari hasil hitung rata-rata angka yang
diperoleh sebesar 3,91 termasuk kategori tinggi, artinya kerjasama pegawai dengan rekan kerja sudah baik.
Tanggapan responden pada item ke dua atau indikator
kebutuhan untuk diterima oleh rekan kerja, responden yang menyatakan sangat
setuju 4, 40 setuju dan 1 ragu-ragu. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata
diperoleh angka sebesar 4,07 termasuk kategori tinggi, artinya pegawai setuju dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaannya membutuhkan hasil yang dapat diterima oleh
rekan kerja.
Pada item
ke tiga atau indikator kebutuhan akan perasaan ikut serta, tanggapan responden
adalah yang menyatakan sangat setuju 31 responden, 4 setuju, 4 ragu-ragu dan 5
tidak setuju. Dari hasil hitung rata-rata diperoleh angka 3,80 dan termasuk
kategori tinggi yang berarti pegawai setuju dalam pelaksanaan pekerjaan selalu diikutsertakan
dalam setiap kegiatan.
Dari data tersebut kesimpulan secara keseluruhan tanggapan
responden untuk affiliation motivation
dapat dilihat pada hasil rata-rata sebesar 3,93 (kategori tinggi), artinya affiliation motivation pegawai sudah
baik.
Dari hasil wawancara dan pengamatan diperoleh informasi bahwa
sebagaian besar pegawai yang bekerja dengan motivasi yang baik terdorong oleh keadaan pegawai yang kurang
dari segi kuantitas (jumlah), sehingga mereka memerlukan kerjasama dalam
penyelesaian pekerjaan.
3. Power
Motivation
Power Motivation adalah dorongan untuk melaksanakan pekerjaan
yang bermutu, bertanggungjawab dan berani mengambil resiko dalam melaksanakan
suatu pekerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel IV. 03
diketahui bahwa tanggapan responden untuk indikator dorongan untuk melakukan pekerjaan
yang berrnutu pada item ke satu diketahui responden yang menyatakan sangat
setuju 5, setuju, 28 setuju, 10 ragu-ragu dan 2 tidak setuju. Dari hasil
perhitungan rata-rata diperoleh angka sebesar 3,80 dan termasuk kategori tinggi
yang artinya sebagian besar pegawai setuju membutuhkan dorongan untuk melaksanakan tugas
dan pekerjaannya dengan hasil yang bermutu.
Tanggapan responden pada item ke dua indikator
dorongan untuk mengemban tanggungjawab yang lebih besar, yaitu yang menyatakan
sangat setuju 4, 25 setuju, 13 ragu-ragu
dan 3 tidak setuju, dan dari hasil hitung rata-rata adalah 3,67 (berkategori
tinggi) yang artinya sebagian besar pegawai setuju mengemban tugas dan
tanggungjawab yang tinggi.
Pada item ke tiga, tanggapan responden pada
indikator dorongan untuk menyelesaikan masalah pekerjaan dengan berkompetisi diketahui
yang menyatakan setuju 23, sangat setuju 2, ragu-gu 9, dan 11 responden tidak setuju. Sementara hasil
hitung rata-rata diperoleh angka 3,36 dan masuk kategori sedang artinya pegawai
ragu-ragu bahwa dorongan untuk menyelesaikan masalah pekerjaan cenderung
bersaing dengan rekan kerja.
Tanggapan responden pada indikator mengambil resiko
dalam penyelesaian pekerjaan terlihat pada item ke empat, dimana yang
menyatakan setuju 35 responden, 4 sangat setuju, 3 ragu-ragu, dan 3 tidak
setuju. Dari hasil perhitungan rata-rata diperoleh angka 3,89 (kategori tinggi)
yang artinya sebagian besar pegawai setuju untuk mengambil resiko dalam
penyelesaian pekerjaan.
Dari data tersebut kesimpulan secara keseluruhan tanggapan
responden untuk power motivation
dapat dilihat pada hasil rata-rata sebesar 3,68 (kategori tinggi), artinya power
motivation pegawai sudah baik.
Dari hasil wawancara dan pengamatan diperoleh informasi bahwa
sebagaian besar pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan untuk menghasilkan hasil yang bermutu berani mengambil resiko
dengan bekerja diluar jam kerja kantor atau lembur. Lembur ini di instansi
bukan sesuatu yang luar biasa dan merupakan kebiasaan. Hal ini terjadi karena
kurang mengoptimalkan waktu atau jam
kerja kantor atau bisa juga karena kekurangan pegawai, dan mungkin dikarenakan
tidak semua pegawai bekerja dengan motivasi yang baik.
TABEL. IV. 01
TANGGAPAN
RESPONDEN TERHADAP ACHIEVEMENT MOTIVATION
No
|
Variabel (X1)
|
Kriteria Pengukuran
|
Jumlah
|
Mean (rata-rata)
|
|||||||||||||||
Motivasi
|
Sangat Setuju
|
Setuju
|
Ragu - ragu
|
Tidak setuju
|
Sangat Tidak setuju
|
||||||||||||||
Achievement Motivation
|
f
|
n
|
f.n
|
f
|
n
|
f.n
|
f
|
n
|
f.n
|
f
|
n
|
f.n
|
f
|
n
|
f.n
|
Ʃ f
|
Ʃf.n
|
||
1
|
Pimpinan mendorong kepada pegawai untuk maju
dalam bekerja dengan pemberian reward
dan promosi
|
9
|
5
|
45
|
29
|
4
|
116
|
6
|
3
|
18
|
1
|
2
|
2
|
0
|
1
|
0
|
45
|
181
|
4,02
|
2
|
Pimpinan mendorong kepada pegawai untuk maju
dalam bekerja dengan tidak memberikan reward dan promosi
|
3
|
5
|
15
|
28
|
4
|
112
|
12
|
3
|
36
|
2
|
2
|
4
|
0
|
1
|
0
|
45
|
167
|
3,71
|
3
|
Pegawai dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaannya menyukai tantangan
|
6
|
5
|
30
|
30
|
4
|
120
|
6
|
3
|
18
|
3
|
2
|
6
|
0
|
1
|
0
|
45
|
174
|
3,87
|
4
|
Pegawai menyukai pekerjaan yang menjadi tugas
dan pekerjaannya
|
8
|
5
|
40
|
27
|
4
|
108
|
8
|
3
|
24
|
2
|
2
|
4
|
0
|
1
|
0
|
45
|
176
|
3,91
|
5
|
Pegawai menyukai pekerjaan dan
tanggungjawabnya karena sesuai dengan imbalan yang diterima
|
6
|
5
|
30
|
20
|
4
|
80
|
12
|
3
|
36
|
7
|
2
|
14
|
0
|
1
|
0
|
45
|
160
|
3,56
|
|
Jumlah
|
32
|
|
160
|
134
|
|
536
|
44
|
|
132
|
15
|
|
30
|
0
|
|
0
|
225
|
858
|
3,81
|
Prosentase (%) Distribusi rata-rata jawaban
responden
|
14,22%
|
59,56%
|
19,56%
|
6,67%
|
0,00%
|
100,00%
|
|
Sumber: Data Primer
ABEL. IV. 02
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP AFFILIATION MOTIVATION
No
|
Variabel (X1)
|
Kriteria Pengukuran
|
Jumlah
|
Mean (rata-rata)
|
|||||||||||||||
Motivasi
|
Sangat Setuju
|
Setuju
|
Ragu - ragu
|
Tidak setuju
|
Sangat Tidak setuju
|
||||||||||||||
Affiliation Motivation
|
f
|
n
|
f.n
|
f
|
N
|
f.n
|
f
|
n
|
f.n
|
f
|
n
|
f.n
|
f
|
n
|
f.n
|
Ʃ f
|
Ʃ f.n
|
||
1
|
Pegawai membutuhkan dorongan untuk
mengembangkan kerjasama dengan rekan kerja
|
8
|
5
|
40
|
27
|
4
|
108
|
8
|
3
|
24
|
2
|
2
|
4
|
0
|
1
|
0
|
45
|
176
|
3,91
|
2
|
Pegawai dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaannya membutuhkan hasil yang dapat diterima oleh rekan kerja di
lingkungan Bappeda
|
4
|
5
|
20
|
40
|
4
|
160
|
1
|
3
|
3
|
|
2
|
0
|
0
|
1
|
0
|
45
|
183
|
4,07
|
3
|
Pegawai berkeinginan dalam pelaksanaan
pekerjaan selalu diikutsertakan dalam setiap kegiatan
|
5
|
5
|
25
|
31
|
4
|
124
|
4
|
3
|
12
|
5
|
2
|
10
|
0
|
1
|
0
|
45
|
171
|
3,80
|
|
Jumlah
|
17
|
|
85
|
98
|
|
392
|
13
|
|
39
|
7
|
|
14
|
0
|
|
0
|
135
|
530
|
3,93
|
Prosentase (%) Distribusi rata-rata jawaban
responden
|
12,59%
|
72,59%
|
9,63%
|
5,19%
|
0,00%
|
100,00%
|
|
Sumber: Data Primer
TABEL. IV. 03
TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP POWER MOTIVATION
No
|
Variabel (X1)
|
Kriteria Pengukuran
|
Jumlah
|
Mean (rata-rata)
|
|||||||||||||||
Motivasi
|
Sangat Setuju
|
Setuju
|
Ragu - ragu
|
Tidak setuju
|
Sangat Tidak setuju
|
||||||||||||||
Power Motivation
|
f
|
n
|
f.n
|
f
|
N
|
f.n
|
f
|
n
|
f.n
|
f
|
n
|
f.n
|
f
|
n
|
f.n
|
Ʃ f
|
Ʃ f.n
|
||
1
|
Pegawai Bappeda membutuhkan dorongan untuk
melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan hasil yang bermutu
|
5
|
5
|
25
|
28
|
4
|
112
|
10
|
3
|
30
|
2
|
2
|
4
|
0
|
1
|
0
|
45
|
171
|
3,80
|
2
|
Pegawai Berkeinginan untuk mengemban tugas dan
tanggungjawab yang lebih tinggi
|
4
|
5
|
20
|
25
|
4
|
100
|
13
|
3
|
39
|
3
|
2
|
6
|
0
|
1
|
0
|
45
|
165
|
3,67
|
3
|
Pegawai dalam menyelesaikan berbagai masalah
yang timbul dalam pekerjaan cenderung bersaing/ berkompetisi dengan rekan
sekerjanya
|
2
|
5
|
10
|
23
|
4
|
92
|
9
|
3
|
27
|
11
|
2
|
22
|
0
|
1
|
0
|
45
|
151
|
3,36
|
4
|
Dalam melaksanakan tugas dalam pekerjaan
pegawai bersedia mengambil resiko dalam penyelesaiannya
|
4
|
5
|
20
|
35
|
4
|
140
|
3
|
3
|
9
|
3
|
2
|
6
|
0
|
1
|
0
|
45
|
175
|
3,89
|
|
Jumlah
|
15
|
|
75
|
111
|
|
444
|
35
|
|
105
|
19
|
|
38
|
0
|
|
0
|
180
|
662
|
3,68
|
Prosentase (%) Distribusi rata-rata jawaban
responden
|
8,33%
|
61,67%
|
19,44%
|
10,56%
|
0,00%
|
100,00%
|
|
Sumber: Data Primer
Kriteria tingg/rendah nya tau darimana ya?
ReplyDelete