PERANAN RADAR DALAM SISTEM SENJATA PERTAHANAN UDARA
A.
Radar
Manusia
memiliki penglihatan yang sangat terbatas. Kita hanya mampu melihat (jarak
pandang) kira-kira kurang lebih sejauh 100 meter. Apalagi jika sedang hujan
lebat ataupun kondisi lingkungan yang sedang berkabut, maka jarak pandang kita
akan menurun drastis. Nah, untuk mengatasi permasalah tersebut ada sebuah alat
yang dapat berfungsi sebagai ’mata’ yaitu yang disebut dengan Radar.
Radar (yang dalam bahasa
Inggris merupakan singkatan dari Radio Detection and
Ranging, yang berarti deteksi
dan penjarakan radio) adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang
berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti
pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca
(hujan).
Panjang gelombang yang
dipancarkan radar adalah beberapa milimeter hingga satu meter. Gelombang
radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan
ditangkap oleh radar. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan tersebut,
pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan kadang-kadang dapat juga
ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang
diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal
tersebut dapat dengan mudah dideteksi dan diperkuat oleh radar.
Radar
merupakan sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi,
mengukur jarak dan membuat peta benda-benda seperti posisi pesawat terbang,
kendaraan bermotor dan informasi cuaca/hujan. Walaupun sedang cuaca buruk
seperti hujan lebat dan berkabut, namun dengan menggunakan radar,
informasi berupa jarak dan kecepatan suatu obyek dari posisi radar masih
bisa didapatkan. Selain itu, radar dapat melihat obyek pada jarak yang sangat
jauh (ratusan kilometer).
Radar
dipasang berdasarkan kegunaannya, ada yang dipasang di pinggir pantai, di
bandara, di kapal, di pesawat udara, di atas mobil, di atas panser, dan di
tempat-tempat yang dirahasiakan. Oh iya, radar terdiri dari beberapa bagian
yang mempunyai fungsinya masing-masing, yaitu:
1. Antena
Antena yang terletak pada radar berbentuk piring parabola dan merupakan suatu antena pemantul.
Antena yang terletak pada radar berbentuk piring parabola dan merupakan suatu antena pemantul.
2.Pemancarsinyal(Transmitter)
Transmitter berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui
antena pemantul agar sinyal objek yang berada pada daerah tangkapan radar dapat
dikenali.
3. Penerima sinyal (Receiver)
Receiver berfungsi untuk menerima pantulan kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui antena pemantul.
Receiver berfungsi untuk menerima pantulan kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui antena pemantul.
Kegunaan
Radar
Ternyata radar memiliki banyak fungsi loh, diantaranya adalah untuk keperluan:
Ternyata radar memiliki banyak fungsi loh, diantaranya adalah untuk keperluan:
1. Militer
Radar digunakan oleh militer untuk mendeteksi pesawat terbang lain dan untuk pertahanan dan penyerangan di udara.
Radar digunakan oleh militer untuk mendeteksi pesawat terbang lain dan untuk pertahanan dan penyerangan di udara.
2. Kepolisian
Radar digunakan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor di jalan.
Radar digunakan oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor di jalan.
3. Penerbangan
Untuk keperluan penerbangan, radar digunakan pada Air Traffic Control (ATC) yang merupakan kendali lalu lintas udara untuk mengatur kelancaran lalu lintas udara bagi pesawat terbang yang akan lepas landas, ketika terbang di udara maupun ketika akan mendarat. ATC juga berfungsi memberikan layanan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi bandara yang sedang dituju.
Untuk keperluan penerbangan, radar digunakan pada Air Traffic Control (ATC) yang merupakan kendali lalu lintas udara untuk mengatur kelancaran lalu lintas udara bagi pesawat terbang yang akan lepas landas, ketika terbang di udara maupun ketika akan mendarat. ATC juga berfungsi memberikan layanan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi bandara yang sedang dituju.
4. Cuaca
Untuk keperluan cuaca, radar digunakan untuk mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai dan untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin.
Untuk keperluan cuaca, radar digunakan untuk mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai dan untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin.
5. Pelayaran
Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut.
Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut.
Istilah radar sendiri
pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah dari singkatan
Inggris RDF (Radio Directon Finding), namun perkembangan radar itu sendiri
sudah mulai banyak dikembangkan sebelum Perang Dunia II oleh ilmuwan dari
Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris. Dari sekian banyak ilmuwan, yang paling
berperan penting dalam pengembangan radar adalah Robert Watson-Watt asal Skotlandia, yang
mulai melakukan penelitiannya mengenai cikal bakal radar pada tahun 1915. Pada
tahun 1920-an, ia bergabung dengan bagian radio National Physical Laboratory.
Di tempat ini, ia mempelajari dan mengembangkan peralatan navigasi
dan juga menara radio. Watson-Watt menjadi salah satu orang yang ditunjuk dan
diberikan kebebasan penuh oleh Kementrian Udara dan Kementrian Produksi Pesawat
Terbang untuk mengembangkan radar. Watson-Watt kemudian menciptakan radar yang
dapat mendeteksi pesawat terbang yang sedang mendekat dari jarak 40 mil
(sekitar 64 km). Dua tahun berikutnya, Inggris memiliki jaringan stasiun radar
yang berfungsi untuk melindungi pantainya.
Pada awalnya, radar memiliki
kekurangan, yakni gelombang elektromagnetik yang dipancarkannya terpancar di
dalam gelombang
yang tidak terputus-putus. Hal ini menyebabkan radar mampu mendeteksi kehadiran
suatu benda, namun tidak pada lokasi yang tepat. Terobosan pun akhirnya terjadi
pada tahun 1936 dengan pengembangan radar berdenyut (pulsed). Dengan radar ini,
sinyal diputus secara berirama sehingga memungkinkan untuk mengukur antara gema
untuk mengetahui kecepatan
dan arah yang tepat mengenai target.
Sementara itu, terobosan
yang paling signifikan terjadi pada tahun 1939 dengan ditemukannya pemancar gelombang
mikro berkekuatan tinggi yang disempurnakan. Keunggulan dari pemancar
ini adalah ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan sasaran, tidak peduli dalam
keadaan cuaca apapun. Keunggulan lainnya adalah bahwa gelombang ini dapat
ditangkap menggunakan antena yang
lebih kecil, sehingga radar dapat dipasang di pesawat terbang dan benda-benda
lainnya. Hal ini yang pada akhirnya membuat Inggris menjadi lebih unggul
dibandingkan negara-negara lainnya di dunia. Pada tahun-tahun berikutnya,
sistem radar berkembang lebih pesat lagi, baik dalam hal tingkat resolusi
dan portabilitas yang lebih tinggi, maupun dalam hal peningkatan kemampuan
sistem radar itu sendiri sebagai pertahanan militer.
Konsep
Konsep radar adalah mengukur
jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut didapat dengan cara mengukur
waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari
sensor ke
target dan kembali lagi ke sensor.
Klasifikasi
Berdasarkan bentuk gelombang
- Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan), merupakan radar yang menggunakan transmitter dan antena penerima (receive antenna) secara terpisah, di mana radar ini terus menerus memancarkan gelombang elektromagnetik. Radar CW yang tidak termodulasi dapat mengukur kecepatan radial target serta posisi sudut target secara akurat. Radar CW yang tidak termodulasi biasanya digunakan untuk mengetahui kecepatan target dan menjadi pemandu rudal (missile guidance).
- Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut), merupakan radar yang gelombang elektromagnetiknya diputus secara berirama. Frekuensi denyut radar (Pulse Repetition Frequency/PRF) dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu PRF high, PRF medium dan PRF low.
Jenis
Doppler Radar
Doppler radar merupakan
jenis radar yang mengukur kecepatan
radial dari sebuah objek yang masuk ke dalam daerah tangkapan radar
dengan menggunakan Efek
Doppler. Hal ini dilakukan dengan memancarkan sinyal microwave (gelombang
mikro) ke objek lalu menangkap refleksinya, dan kemudian dianalisis
perubahannya. Doppler radar merupakan jenis radar yang sangat akurat dalam
mengukur kecepatan radial. Contoh Doppler radar adalah Weather Radar yang
digunakan untuk mendeteksi cuaca.
Bistatic Radar
Bistatic radar merupakan
suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri dari pemancar sinyal
(transmitter) dan penerima sinyal (receiver), di mana kedua komponen tersebut terpisah.
Kedua komponen itu dipisahkan oleh suatu jarak yang dapat dibandingkan dengan
jarak target/objek. Objek dapat dideteksi berdasarkan sinyal yang dipantulkan
oleh objek tersebut ke pusat antena. Contoh Bistatic radar adalah Passive
radar. Passive radar adalah sistem radar yang mendeteksi dan melacak objek
dengan proses refleksi dari sumber non-kooperatif pencahayaan di lingkungan,
seperti penyiaran komersial dan sinyal komunikasi.
Sistem radar
Ada tiga komponen utama yang
tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena, transmitter (pemancar sinyal) dan
receiver (penerima sinyal) .
Antena
Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor
berbentuk piring parabola
yang menyebarkan energi
elektromagnetik dari titik fokusnya dan dipantulkan melalui permukaan yang
berbentuk parabola. Antena radar memiliki du akutub (dwikutub). Input sinyal
yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array (bertingkat atau
bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan
kemudian diteruskan ke pusat sistem RADAR.
Pemancar sinyal (transmitter)
Pada sistem radar, pemancar
sinyal (transmitter) berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik
melalui reflektor antena. Hal ini dilakukan agar sinyal objek yang berada
didaerah tangkapan radar dapat dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth
dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup kuat,
efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat,
serta mudah dalam hal perawatannya.
Penerima sinyal (receiver)
Pada sistem radar, penerima
sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima kembali pantulan gelombang
elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflektor
antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan untuk menyaring sinyal yang
diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang diinginkan, dapat memperkuat
sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data
dan sinyal (signal and data processor), dan kemudian menampilkan gambarnya di
layar monitor
(display).
Selain tiga komponen di
atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen pendukung lainnya, yaitu
- Waveguide, berfungsi sebagai penghubung antara antena
dan transmitter.
- Duplexer, berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situati tersebut.
- Software, merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.
Prinsip pengoperasian radar
Umumnya, radar beroperasi
dengan cara menyebarkan tenaga elektromagnetik terbatas di dalam piringan
antena. Tujuannya adalah untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas di
daerah tangkapan antena yang bersudut 20o – 40o. Ketika
ada benda yang masuk ke dalam daerah tangkapan antena tersebut, maka sinyal
dari benda tersebut akan ditangkap dan diteruskan ke pusat sistem radar untuk
kemudian diproses sehingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar
monitor/display.
Kegunaan radar
Cuaca
- Weather Radar, merupakan jenis radar cuaca yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk, misalnya badai.
- Wind Profiler, merupakan jenis radar cuaca yang berguna untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin dengan menggunakan gelombang suara (SODAR).
Militer
- Airborne Early Warning (AEW), merupakan sebuah sistem radar yang berfungsi untuk mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain. Sistem radar ini biasanya dimanfaatkan untuk pertahanan dan penyerangan udara dalam dunia militer.
- Radar pemandu peluru kendali, biasa digunakan oleh sejumlah pesawat tempur untuk mencapai sasaran/target penembakan. Salah satu pesawat yang menggunakan jenis radar ini adalah pesawat tempur Amerika Serikat F-14. Dengan memasang radar ini pada peluru kendali udara (AIM-54 Phoenix), maka peluru kendali yang ditembakkan ke udara itu (air-to-air missile) diharapkan dapat mencapai sasarannya dengan tepat.
Kepolisian
Radar biasa dimanfaatkan
oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor saat melaju di
jalan. Radar yang biasa digunakan untuk masalah ini adalah radar gun (radar
kecepatan) yang berbentuk seperti pistol dan microdigicam radar.
Pelayaran
Dalam bidang pelayaran,
radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal
agar setiap kapal dapat
berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan tidak saling
bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut.
Penerbangan
Dalam bidang penerbangan,
penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian Air Traffic Control (ATC). Air
Traffic Control merupakan suatu kendali dalam pengaturan lalu lintas udara.
Tugasnya adalah untuk mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara
bagi setiap pesawat terbang yang akan lepas landas (take off), terbang di
udara, maupun yang akan mendarat (landing). ATC juga berfungsi untuk memberikan
layanan bantuan informasi
bagi pilot tentang
cuaca, situasi dan kondisi bandara yang
dituju.
No comments:
Post a Comment