Wednesday, 18 November 2015

Ciri-ciri Penelitian Tindakan (Action Research)

CIRI-CIRI ACTION RESEARCH
Menurut Oja dan Smuljan (1989, empat ciri pokok penelitian tindakan yaitu :
1.       Kolaborasi
Merupakan bentuk kerjasama yang memungkinkan lahirnya kesamaan pemahaman dan kesepakatan terhadap suatu permasalahan, pengambilan keputusan secara demokratis dan akhirnya melahirkan kesamaan tindak.
Dalam kontek ini, peneliti akan menempuh langkah-langkah agar kesamaan tindakan yang dipilih merupakan hasil dari suatu proses yang sesuai dengan prinsip-prinsip partisipasi. Penggunaan teknik-teknik partisipatory diharapkan akan menumbuhkan suatu pemahaman untuk menyalurkan aspirasi tentang suatu permasalahan secara benar. Dengan demikian keputusan-keputusan yang diambil,  tercipta melalui proses yang demokratis berdasarkan keperluan yang nyata. Untuk menghindari terjadinya dominasi kepentingan dari pihak-pihak tertentu, maka pengambilan keputusan akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara proporsional.
2.      Berfokus pada Praktek.
Masalah yang diangkat dalam penelitian bersumber dari pengalaman praktisi. Masalah tersebut berupa problem-problem yang muncul dalam praktek. Sesuai dengan  kriteria ini, penelitian tindakan yang dilaksanakan merupakan bagian penting yang terungkap dalam kegiatan praktikum.  Permasalahan yang dianggap prioritas dalam penelitian ini adalah bagaimana paguyuban mampu mengembangkan jangkauan pelayanannya sehingga mempunyai manfaat yang bersifat meluas, bukan hanya dapat meningkatkan kesejahteraan anggota, melainkan juga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin yang ada di sekitarnya.
Berdasarkan pengalaman praktek tersebut, langkah-langkah dalam penelitian ini, tidak hanya bergerak pada tataran konsep dan teori, melainkan melakukan uji coba terhadap suatu model yang merupakan hasil penyempurnaan dari intervensi praktikum. Pada pelaksanaannya, sasaran penelitian akan terlibat secara langsung dalam menentukan model alternatif dan sekaligus mengimplementasikannya dalam situasi sosial.
Dengan berdasarkan hasil praktek tersebut, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi kembali sehingga kelemahan dalam penyempurnaan model dapat dijadikan bahan untuk dijadikan dasar penemuan model lanjutan yang lebih ideal.
3.      Pengembangan Profesional.
Hal ini menjelaskan bahwa melalui proses penelitian tindakan, akan mendorong peneliti untuk melakukan perubahan atau penyempurnaan dalam praktek dengan menggunakan pendekatan yang bersifat profesional.
Penelitian ini merupakan rangkaian proses untuk mengevaluasi metode, teknik dan pendekatan pekerjaan sosial yang telah dilakasanakan dalam kegiatan praktikum. Proses penelitian diyakini akan mampu menemukan permasalahan-permasalahan secara mendalam sehingga dapat membantu menciptakan penyempurnaan pengembangan profesi pekerjaan sosial khususnya bagi peneliti.
4.      Mementingkan Faktor Komunikasi
Penelitian tindakan ditandai dengan frekuensi dan komunikasi yang bersifat terbuka antar partisipan, pemimpin proyek yang demokratis, siklus spiral dari perencanaan, tindakan pengamatan, dan refleksi serta hubungan yang positif dengan berbagai pihak yang terlibat dalam penelitian.

Komunikasi yang telah terbentuk selama kegiatan praktikum, pada saat penelitian akan dijadikan fokus untuk bahan evaluasi sehingga terjadi komunikasi yang efektif dengan mengarah terhadap pemecahan masalah yang ditemukan.  

No comments:

Post a Comment