CIRI-CIRI ACTION RESEARCH
Menurut Oja dan
Smuljan (1989, empat ciri
pokok penelitian tindakan yaitu :
1.
Kolaborasi
Merupakan
bentuk kerjasama yang memungkinkan lahirnya kesamaan pemahaman dan kesepakatan
terhadap suatu permasalahan, pengambilan keputusan secara demokratis dan
akhirnya melahirkan kesamaan tindak.
Dalam
kontek ini, peneliti akan menempuh langkah-langkah agar kesamaan tindakan yang
dipilih merupakan hasil dari suatu proses yang sesuai dengan prinsip-prinsip
partisipasi. Penggunaan teknik-teknik partisipatory diharapkan akan menumbuhkan
suatu pemahaman untuk menyalurkan aspirasi tentang suatu permasalahan secara
benar. Dengan demikian keputusan-keputusan yang diambil, tercipta melalui proses yang demokratis
berdasarkan keperluan yang nyata. Untuk menghindari terjadinya dominasi
kepentingan dari pihak-pihak tertentu, maka pengambilan keputusan akan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan secara proporsional.
2.
Berfokus pada Praktek.
Masalah
yang diangkat dalam penelitian bersumber dari pengalaman praktisi. Masalah
tersebut berupa problem-problem yang muncul dalam praktek. Sesuai dengan kriteria ini, penelitian tindakan yang
dilaksanakan merupakan bagian penting yang terungkap dalam kegiatan
praktikum. Permasalahan yang dianggap
prioritas dalam penelitian ini adalah bagaimana paguyuban mampu mengembangkan
jangkauan pelayanannya sehingga mempunyai manfaat yang bersifat meluas, bukan
hanya dapat meningkatkan kesejahteraan anggota, melainkan juga mampu
meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin yang ada di sekitarnya.
Berdasarkan
pengalaman praktek tersebut, langkah-langkah dalam penelitian ini, tidak hanya
bergerak pada tataran konsep dan teori, melainkan melakukan uji coba terhadap
suatu model yang merupakan hasil penyempurnaan dari intervensi praktikum. Pada
pelaksanaannya, sasaran penelitian akan terlibat secara langsung dalam
menentukan model alternatif dan sekaligus mengimplementasikannya dalam situasi
sosial.
Dengan
berdasarkan hasil praktek tersebut, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi
kembali sehingga kelemahan dalam penyempurnaan model dapat dijadikan bahan
untuk dijadikan dasar penemuan model lanjutan yang lebih ideal.
3.
Pengembangan Profesional.
Hal ini
menjelaskan bahwa melalui proses penelitian tindakan, akan mendorong peneliti
untuk melakukan perubahan atau penyempurnaan dalam praktek dengan menggunakan
pendekatan yang bersifat profesional.
Penelitian
ini merupakan rangkaian proses untuk mengevaluasi metode, teknik dan pendekatan
pekerjaan sosial yang telah dilakasanakan dalam kegiatan praktikum. Proses
penelitian diyakini akan mampu menemukan permasalahan-permasalahan secara
mendalam sehingga dapat membantu menciptakan penyempurnaan pengembangan profesi
pekerjaan sosial khususnya bagi peneliti.
4.
Mementingkan Faktor Komunikasi
Penelitian
tindakan ditandai dengan frekuensi dan komunikasi yang bersifat terbuka antar
partisipan, pemimpin proyek yang demokratis, siklus spiral dari perencanaan,
tindakan pengamatan, dan refleksi serta hubungan yang positif dengan berbagai
pihak yang terlibat dalam penelitian.
Komunikasi yang
telah terbentuk selama kegiatan praktikum, pada saat penelitian akan dijadikan
fokus untuk bahan evaluasi sehingga terjadi komunikasi yang efektif dengan
mengarah terhadap pemecahan masalah yang ditemukan.
No comments:
Post a Comment