Tuesday, 17 November 2015

Contoh Analisis Data

1.    AAnalisa Data
         Melakukan serangkaian pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan teknik analisa yang sudah ditentukan semula, yaitu: analisis korelasi, regresi sederhana dan berganda dapat diuraikan sebagai berikut:
         Berdasarkan perhitungan dari program Microsoft Excel, menggunakan data yang sudah dibakukan (dinaikkan dari data ordinal menjadi data interval diperoleh hasil sebagai berikut:
TABEL. 01
DESKIFTIF STATISTIK

Uraian
 Besaran
 Uraian
 Besaran
 ƩX1
                         2.259,12
  (ƩX1) ²
           5.103.637,74
 ƩX2
                         2.265,85
  (ƩX2) ²
           5.134.057,30
 ƩY
                         2.243,08
  (ƩY) ²
           5.031.423,92
 ƩX1Y
                    115.069,66
  n(ƩX1Y)
           5.178.134,67
 ƩX2Y
                    115.916,39
  n(ƩX2Y)
           5.216.237,39
 ƩX1X2
                    116.201,96
  n(ƩX1X2)
           5.229.088,07
 ƩX1X2²
      13.502.894.841,51


 ƩX1²
                    117.789,14
 n.ƩX1²
           5.300.511,12
 ƩX2²
                    118.730,06
 n.ƩX2²
           5.342.852,79
 ƩY²
                    116.294,13
 n.ƩY²
           5.233.236,07
 n
                               45,00


Sumber: Data Primer (diolah, 2014)

 a.        Analisis Korelasi untuk X1 dengan Y
                   Determinan variabel motivasi (X1), terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar r x1y =  0,556 tergolong cukup kuat, sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X1 terhadap Y atau koefesien determinan = r² x 100% atau o,556 x  100% = 30,86 % sedangkan sisanya 69,14 % ditentukan oleh variabel lain. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi X1 dengan Y dihitung dengan rumus Uji-t.
                   Hasil perhitungan Uji-t diperoleh angka sebesar 4,38, dengan ketentuan taraf signifikan:  α = 0,05; dk = n – 2 = 45 – 2 = 43 didapat t tabel = 1,684. Ternyata t hitung > t tabel, (4,38 > 1,684), maka korelasi X1 dengan Y adalah signifikan artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi (X1) terhadap kinerja pegawai (Y).
b.       Analisis Korelasi untuk X2  dengan Y
                   Determinan variabel insentif (X2), terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar r x2y =  0,652 tergolong kuat, sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X2  terhadap Y atau koefesien determinan = r² x 100% atau o,652 x  100% = 42,46 % sedangkan sisanya 57,56 % ditentukan oleh variabel lain. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi X2  dengan Y dihitung dengan rumus Uji-t.
                   Hasil perhitungan Uji-t diperoleh angka sebesar 5,63, dengan ketentuan taraf signifikan:  α = 0,05; dk = n – 2 = 45 – 2 = 43 didapat  t tabel = 1,684. Ternyata t hitung > t tabel, (5,63 > 1,684), maka korelasi X2 dengan Y adalah signifikan artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara insentif (X2) terhadap kinerja pegawai (Y).
c.        Analisis Korelasi untuk Xdengan X2
                   Korelasi antara variabel motivasi (X1) dengan insentif (X2) sebesar r x1X2 =  0,544 tergolong cukup kuat, sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X1  terhadap X2 atau koefesien determinan = r² x 100% atau o,544 x  100% = 29,58 % sedangkan sisanya 70,42 % ditentukan oleh variabel lain. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi hubungan Xdengan X2  dihitung dengan rumus Uji-t.
                   Hasil perhitungan Uji-t diperoleh angka sebesar 4,25, dengan ketentuan taraf signifikan:  α = 0,05; dk = n – 2 = 45 – 2 = 43 didapat  t tabel = 1,684. Ternyata t hitung > t tabel, (4,25 > 1,684), maka korelasi X1 dengan X2 adalah signifikan artinya terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara motivasi (X1) dengan insentif (X2).
d.       Analisis Korelasi Ganda untuk Xdan  Xdengan Y
                   Determinasi secara simultan antara variabel motivasi (X1) dan insentif (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 0,694 tergolong kuat. Sedangkan kontribusi secara simultan variabel Xdan  Xterhadap Y = R² x 100%  atau 0,694 x 100% = 48,20 % dan sisanya 51, 80 % ditentukan oleh variabel lain. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda Xdan X2  terhadap Y dihitung dengan rumus Uji F.

                   Hasil perhitungan Uji F diperoleh angka sebesar 47,69, dengan ketentuan taraf signifikan:  α = 0,05; (1 – α) (dk=k), (dk=n-k-1); (1 - 0,05) (2, 42) didapat  F tabel = 3,22 (interpolasi). Ternyata F hitung > F tabel, (47,69 > 3,22), maka korelasi X1 dan X2 terhadap Y adalah signifikan artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi (X1) dan insentif (X2) terhadap kinerja pegawai (Y).

No comments:

Post a Comment