Wednesday, 25 November 2015

Tingkatan Pemberdayaan

Tingkatan Pemberdayaan
Agar kita dapat melakukan analisis dan pemahaman yang tepat mengenai pemberdayaan, harus dipahami dulu kerangka konseptual mengenai lingkup dan tingkatan pemberdayaan. Dari kajian-kajian empiris pelaksanaan pemberdayaan di masyarakat, Alshop dan Heinshon (2005) menggambarkan 3 hal dalam lingkup pemberdayaan,   yaitu   pemberdayaan   politik,   pemberdayaan   ekonomi   dan pemberdayaan sosial, sedangkan Ndraha (dalam Sumaryadi, 2005) menyebutkan satu lingkup lainnya pemberdayaan lingkungan.
Pemberdayaan politik lebih mengarah kepada upaya untuk menyadarkan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik dan meningkatkan posisi tawar
masyarakat terhadap pemerintah atau pihak-pihak lainnya, yang meliputi aspek-
aspek  penegakan  keadilan,  kepemimpinan  politik,  dan  pelayanan  publik.



Pemberdayaan ekonomi adalah pendekatan yang 
diutamakan kepada masyarakat 
kelas bawah untuk mampu beraktifitas dalam bidang ekonomi dan memiliki
penghasilan yang lebih baik, sehingga mampu menanggung dampak negatif dari
pertumbuhan yang terjadi. Pemberdayaan sosial lebih merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan menyadarkan posisi dan
peran seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan sosial dalam komunitasnya.
Permberdayaan lingkungan adalah upaya yang dimaksudkan untuk menjaga
kelestarian lingkungan dan menjain hubungan baik dalam interaksi manusia
dengan lingkungannya.
Tingkatan pemberdayaan adalah semacam batasan luasan wilayah dalam
proses  pemberdayaan.  Alshop  dan  Heinshon (2005)  menjabarkan  tingkatan
pemberdayaan menjadi tiga tingkatan yaitu local level, intermediary level, dan
macro  level. Fujikake (2008) mengemukakan tingkatan pemberdayaan yang
serupa dengan Alshop dan Haeinshon yaitu sebagai berikut: micro level, meso level dan macro level. Maksud dari tingkatan micro atau lokal yaitu dalam batasan wilayah lingkungan sekitar masyarakat tersebut atau pada tataran desa atau sekitar tempat tinggal. Tingkatan meso atau intermediary meliputi wilayah kota, jaringan atau hubungan antar organisasi dan pihak eksternal lain. Tingkatan macro adalah tingkatan yang lebih luas dari tingkatan-tingkatan sebelumnya, yaitu setingkat pengambilan keputusan dalam lingkup nasional.

2.1.4     Faktor yang Mempengaruhi Pemberdayaan Masyarakat
Konsep pemberdayaan dalam paradigma pembangunan masyarakat pada sebuah komunitas bisa dianggap sebagai konsep yang relatif lebih baik dan membawa manfaat yang lebih besar, namun dalam implementasinya masyarakat tidak akan serta merta ikut dan berpartisipasi penuh dalam program tersebut. Hal tersebut   dikarenakan   ada   beberapa   faktor-faktor   yang   mempengaruhi pemberdayaan masyarakat, yang oleh Sumaryadi (2005: 154-158) dijabarkan menjadi 8 faktor yang berpengaruh sebagai berikut:
1.      Kesediaan suatu komunitas untuk menerima pemberdayaan bergantung pada
situasi yang dihadapinya.










2.      Pemikiran bahwa pemberdayaan tidak untuk semua orang, dan adanya
persepsi  dari  pemegang  kekuasaan  dalam  komunitas  tersebut  bahwa pemberdayaan dapat mengorbankan diri mereka sendiri.
3.      Ketergantungan adalah budaya, dimana masyarakat sudah terbiasa berada
dalam  hirarki,  birokrasi  dan  kontrol  manajemen  yang  tegas  sehingga
        
membuat mereka terpola  dalam berpikir dan berbuat dalam rutinitas.
 4.
Dorongan  dari  para   pemimpin  setiap  komunitas  untuk  tidak   mau
        
melepaskan kekuasaannya, karena inti dari pemberdayaan adalah berupa
        
pelepasan  sebagian  kewenangan  untuk  diserahkan  kepada  masyarakat
        
sendiri.
5.      Adanya batas pemberdayaan, terutama terkait dengan siklus pemberdayaan
yang  membutuhkan  waktu  relatif  lama  dimana  pada  sisi  yang  lain kemampuan dan motivasi setiap orang berbeda-beda.
6.      Adanya kepercayaan dari para pemimpin komunitas untuk mengembangkan
pemberdayaan   dan   mengubah   persepsi   mereka   tentang   anggota
komunitasnya.
7.      Pemberdayaan tidak kondusif bagi perubahan yang cepat.
8.      Pemberdayaan membutuhkan dukungan sumber daya (resource) yang besar,
baik dari segi pembiayaan maupun waktu.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, maka hasil dari sebuah upaya pemberdayaan akan sangat tergantung dari kondisi masyarakat dan peran serta semua stakeholder yang terlibat dalam program pemberdayaan tersebut. 

No comments:

Post a Comment