PERENCANAAN
PENDAHULUAN
Setiap
organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan
proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana
cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan.
Perencanaan
merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi
lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan
bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Pokok pembahasan pada modul ini
berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan dan proses yang
sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Kemudian
memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk
mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.
PROSES PERENCANAAN
Sebelum
para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan, terlebih
dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap kegiatan
organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan
dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan
siapa yang akan mengerjakannya.
Kebutuhan
akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin meningkat pada
tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu mempunyai
kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi. Pada
tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu
perencanaannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh
organisasi. Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama
untuk subunit mereka sendiri dan untuk jangka
waktu yang lebih pendek.
Terdapat
pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung pada
ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer.
Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian pada
perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan tetapi pada umumnya
organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara perencanaan jangka panjang
maupun perencanaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para manejer untuk
mengerti peranan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang dalam pola
perencanaan secara keseluruhan.
Menurut T. Hani Handoko (1999)
kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut:
1.
Menetapkan tujuan
atau serangkaian tujuan.
2.
Merumuskan keadaan
saat ini
3.
Mengidentifikasikan
segala kemudahan dan hambatan
4.
Mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
ALASAN PERLUNYA
PERENCANAAN
Salah
satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan
untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan di waktu yang akan
datang, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik. Oleh
karena itu, perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan dan
kreatif, sehingga manajemen tidak hanya bereaksi terhadap lingkungannya, tapi
lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha.
Ada dua alasan dasar perlunya
perencanaan:
1.
untuk mencapai “protective
benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pembuatan keputusan
2.
untuk mencapai “positive
benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
Beberapa manfaat perencanaan adalah:
1.
membantu manajemen untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
2.
memungkinkan manajer
memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
3.
membantu penempatan
tanggung jawab lebih tepat
4.
memberikan cara
pemberian perintah untuk beroperasi
5.
memudahkan dalam melakukan
koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
6.
membuat tujuan lebih
khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
7.
meminimumkan pekerjaan
yang tidak pasti
8.
menghemat waktu, usaha,
dan dana
Beberapa kelemahan perencanaan
adalah:
1.
pekerjaan yang tercakup
dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata
2.
perencanaan cenderung
menunda kegiatan
3.
perencanaan mungkin
terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
4.
kadang-kadang hasil yang
paling baik didapatkan oleh penanganan setiap masalah pada saat masalah
tersebut terjadi.
5.
ada beberapa rencana
yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten
HUBUNGAN PERENCANAAN
DENGAN FUNGSI LAIN
Perencanaan
adalah fungsi yang paling dasar dari fungsi manajemen lainnya. Fungsi
perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan manajerial lainnya adalah saling
berhubungan, saling tergantung, dan berinteraksi.
Pengorganisasian (Organizing).
Perencanaan menunjukkan cara dan perkiraan bagaimana mengorganisasikan sumber
daya-sumber daya organisasi untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
Pengarahan (directing).
Perencanaan menentukan kombinasi paling baik dari sumber daya-sumber daya yang
diperlukan untuk mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan.
Pengawasan (controlling).
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan erat. Pengawasan bertindak
sebagai criteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana.
RENCANA OPERASIONAL
Terdapat
dua jenis utama dari rencana yaitu
rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis merupakan
rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan yang luas dari perusahaan yaitu
untuk melaksanakan tugas-tugas perusahaan. Sedangkan rencana operasional
merupakan rencana yang memberikan rincian tentang bagaimana rencana strategis
itu akan dilaksanakan.
Rencana operasional terdiri dari:
1.
Rencana sekali-pakai (single-use
plans), dikembangkan untuk mencapai tujuan khusus dan dibubarkan bila
rencana ini telah selesai dilaksanakan
2.
Rencana tetap (standing
plans), merupakan pendekatan yang telah dibakukan untuk menangani situasi
yang berulang kali terjadi dan yang dapat dengan mudah diantisipasi
PERENCANAAN STRATEGIK
Perencanaan
strategic (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan
organisasi, penentuan strategi, program-program strategi, dan penetapan metoda-metoda
yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah
diimplementasikan. Perencanaan strategi juga merupakan proses perencanaan
jangka panjang yang disusun untuk mencapai tujuan organisasi.
Ada
tiga alasan yang menunjukkan pentingnya perencanaan strategis. Pertama,
perencanaan strategis memberikan kerangka dasar bagi perencanaan-perencanaan
lainnya. Kedua, pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah
pemahaman bentuk perencanaan lainnya. Ketiga, perencanaan strategis merupakan
titik permulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan organisasi.
MENGATASI HAMBATAN
PERENCANAAN EFEKTIF
Ada dua
jenis hambatan terhadap pengembangan rencana yang efektif, yaitu, pertama
adalah perlawanan atau penolakan internal para calon perencana terhadap
penetapan sasaran dan pembuatan rencana untuk mencapainya. Hambatan kedua
adalah keengganan para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan
rencana yang akan menyebabkan perubahan.
Untuk
mengatasi hambatan-hambatan terhadap perencanaan yang efektif para manajer
harus membantu bawahan dengan sebaik-baiknya dengan menciptakan system
organisasi yang mempermudah penetapan sasaran dan bukan yang menghambatnya.
Membantu individu
menetapkan sasaran. Para manajer yang tidak
memiliki pengetahuan tentang organisasi atau lingkungan eksternalnya,
memerlukan bantuan dalam mengembangkan sistem informasi yang baik. Bantuan
dapat berupa program pengembangan manajemen dalam perusahaan untuk membantu
dalam mengadakan hubungan informal dengan orang-orang dari berbagai departemen,
divisi, dan lokasi. Bilamana perencanaan merupakan proses yang dipahami dengan
baik, maka akan lebih mudah bagi tiap individu untuk pengembangan rencana guna
mencapai sasaran tersebut.
Mengatasi perlawanan
terhadap perubahan. Untuk mengatasinya dapat
dilakukan dengan cara melibatkan para karyawan yang akan terkena pengaruh dalam
proses perencanaan. Kemudian dengan memberikan lebih banyak informasi kepada
para karyawan tentang rencana dan kemungkinan akibat-akibatnya. Selain itu
juga, dengan menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap
para anggota organisasi dan memperkecil gangguan yang tidak perlu.
No comments:
Post a Comment