a. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah tuntutan kerja penelitian agar penelitian dapat memenuhi tujuan penelitian yang telah ditentukan. Tahapan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
1. Alat Ukur Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyusun daftar pertanyaan yang mengacu pada variabel bebas dan variabel terikat. Peneliti dalam penelitian ini akan menggunakan instrument kuesioner dengan skala pengukuran ordinal yaitu memberikan nilai atau skor untuk setiap jawaban yang diperoleh dari daftar pertanyaan. Masing-masing item pertanyaan pada variabel penelitian ini menggunakan skala pengukuran antara rentang skor 1 (satu) sampai dengan 5 (lima). Pedoman untuk pengukuran adalah sebagi berikut:
1. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5 (lima)
2. Jawaban setuju diberi bobot 4 (empat)
3. Jawaban ragu-ragu diberi bobot 3 (tiga)
4. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2 (dua)
5. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1 (satu)
2. Pengujian Validitas Alat Ukur Penelitian
Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah instrument penelitian yang telah disusun benar-benar akurat, sehingga mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas Arikunto dalam Riduwan (2010:109) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Untuk menguji alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dengan rumus Pearson Product Moment adalah:
n (ƩX.Y) - (ƩX) (ƩY) 1
r hitung =
{n. ƩX²- (ƩX) ²}. {n. ƩY² - (ƩY) ²}
dimana:
r hitung = koefesien korelasi
ƩXi = jumlah skor item
ƩYi = jumlah skor total (seluruh item)
n = jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan rumus uji-t dengan rumus:
r n - 2
t hitung =
1 – r ²
dimana:
t = nilai t hitung
r = koefesien korelasi r hitung
n = jumlah responden
distribusi (T tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2)
kaidah keputusan : Jika t hitung > t tabel berarti valid sebaliknya
t hitung < t tabel berarti tidak valid
3. Pengujian Reliabilitas Alat Ukur Penelitian
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh butir pertanyaan yang digunakan, untuk keperluan pengujian tersebut digunakan metode Alpha. Menurut Riduwan (2010:125) metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:
r 11 = k 1 - ƩS1
k – 1 St
dimana:
r 11 = nilai reliabilitas
S S1 = jumlah varians skor tiap-tiap item
St = varians total
K = jumlah item
Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:
Langkah 1: Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
SXi² - (SXi) ²
N
S = N
dimana:
S1 = varians skor tiap –tiap item
SXi² = jumlah kuadrat item Xi
(SXi) ² = jumlah Xi dikuadratkan
N = jumlah responden
Langkah 2: Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus:
SS1 = S1 + S2 + S3 + ……..Sn
dimana:
SS1 = jumlah varians semua item
S1, S2, S3 …n = varians item ke 1, 2, 3 …..n
Langkah 3: menghitung varians total dengan rumus:
ƩXi² - (ƩXi) ²
N
S1 = N
dimana:
S1 = varians total
ƩXi² = jumlah kuadrat X total
(ƩXi) ² = jumlah X total dikuadratkan
N = jumlah responden
Langkah 4: masukkan nilai Alpha dengan rumus:
r 11 = k 1 - ƩS1
k – 1 St
distribusi (R tabel r) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-1)
kaidah keputusan : Jika r hitung > r tabel berarti reliabel sebaliknya
r hitung < r tabel berarti tidak reliabel
Teknik Analisa
1. Teknik Analisis Data
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif
a. Analisa Data Kualitatif
Analisa data kualitatif digunakan untuk menganalisa data yang sifatnya tidak dapat diukur dengan menggunakan angka-angka sehingga tidak dapat disusun dalam struktur klasifikasi.
b. Analisa Data Kuantitatif
Analisa data kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan uji statistika, tapi sebelum diuji secara statistik, maka data yang diperoleh harus melalui beberapa tahapan antara lain:
1. Menaikan data mentah menjadi data baku (transformasi data dari data ordinal menjadi data interval dengan langkah-langkah:
a) Mencari skor terbesar dan terkecil
b) Mencari nilai rentangan
c) Mencari banyaknya kelas
d) Mencai nilai panjang kelas
e) Membuat tabulasi dengan tabel penolong
f) Mencari rata-rata (mean)
g) Mencari simpangan baku
h) Mengubah data ordinal menjadi data interval dengan rumus:
T1 = 50 + 10 (Xi – ¬¬ x)
S
2. Pengujian homogenitas melalui uji Bartlet dengan langkah-langkah:
a) Memasukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel penolong
b) Menghitung varians gabungan dari ketiga sampel
c) Menghitung Log S
d) Menghitung nilai B
e) Menghitung nilai X² hitung = (lon 10) (B – Ʃ (dk) Log Si²)
f) Membandingkan nilai X² hitung dengan X² tabel dengan kaidah
Jika X² hitung ≥ X² tabel, berarti tidak homogen dan
Jika X² hitung ≤ X² tabel, berarti homogen
3. Pengujian normalitas data dengan metode chi kuadrat dengan langkah-langkah:
a) Mencari skor terbesar dan terkecil
b) Mencari nilai rentangan
c) Mencari banyaknya kelas
d) Mencai nilai panjang kelas
e) Membuat tabulasi dengan tabel penolong
f) Mencari rata-rata (mean)
g) Mencari simpangan baku
h) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
i) Menentukan batas kelas
j) Mencari nilai Z – score
k) Mencari luas o – z
l) Mencari luas tiap kelas interval
m) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)
n) Mencari chi kuadrat hitung
o) Membandingkan nilai X² hitung dengan X² tabel dengan kaidah
Jika X² hitung ≥ X² tabel, artinya distribusi data tidak normal dan
Jika X² hitung ≤ X² tabel, artinya distribusi data normal
4. Pengujian linieritas regresi dengan langkah-langkah:
a) Mencari angka statistik ; X, Y, X², Y², XY, x, a, b
b) Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg (a))
c) Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg (bja))
d) Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes)
e) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg (a))
f) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg (bja))
g) Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes)
h) Mencari jumlah kuadrat error (JKE)
i) Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC)
j) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC)
k) Mencari rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE)
l) Mencari nilai F hitung
m) Mencari nilai F tabel
n) Membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan kaidah
Jika F hitung ≥ F tabel, artinya data berpola tidak linier dan
Jika F hitung ≤ F tabel, artinya data berpola linier
Selanjutnya untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik regresi sederhana, regresi ganda, korelasi sederhana dan korelasi ganda.
5. Rumus persamaan regresi sederhana : Ŷ = a + b1
6. Rumus persamaan regresi ganda : Ŷ = a + b1X1+ b2X2
7. Rumus korelasi Pearson Product Moment (PPM):
n (ƩXY) - (ƩX). (ƩY) 1
r hitung =
{n. ƩX²- (ƩX) ²}. {n. ƩY² - (ƩY) ²}
dimana:
r hitung = koefesien korelasi
ƩXi = jumlah skor item
ƩYi = jumlah skor total (seluruh item)
n = jumlah responden
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila :
r = -1 artinya korelasinya negative sempurna
r = 0 artinya tidak ada korelasi
r = 1 artinya korelasinya sangat kuat
Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
1. 0,80 – 1,000 = Sangat kuat
2. 0,60 – 0,799 = Kuat
3. 0,40 – 0,599 = Cukup kuat
4. 0,20 – 0,399 = Rendah
5. 0,00 – 0,199 = Sangat rendah
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefesien diterminan sebagai berikut:
KP = r² x 100%
dimana:
KP = nilai koefesien diterminan
R = nilai koefesien korelasi
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi apabila ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikasi rumusnya:
r n - 2
t hitung =
1 – r
dimana:
t hitung = nilai t
r = nilai koefesien korelasi
n = jumlah sampel
Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n – 2)
Kaidah keputusan : jika t hitung > t tabel berarti signifikan
Jika t hitung < t tabel berarti tidak signifikan
Analisis korelasi berganda untuk menguji hipotesis ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi (X1) dan disiplin kerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) dengan menggunakan rumus:
r²X1.y + r²X2.y - 2(rX1.y ) . (rX2.y ) . (rX1.X2 )
R X1.X2.Y =
1 - r²X1.X2
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda dicari dulu F hitung kenudian dibandingkan dengan F tabel.
R²
F hitung = k
(1 - R²)
n - k - 1
dimana:
R = nilai koefesien korelasi ganda
k = jumlah variabel bebas (independent)
n = jumlah sampel
Kaidah pengujian signifikansi:
Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan
F hitung ≤ F tabel, terima Ho artinya tidak signifikan
Carilah nilai F tabel menggunakan tabel F dengan rumus:
Taraf signifikan: α = 0,01 atau α = 0,05
F tabel = F {(1 – α) (dk=k), (dk=n-k-1)}
secara sederhananya bagaimana? saya masih ga paham? bagaimana jika penelitian kuantitatif dengan metode survei/kuesioner yang memiliki 2 variabel bebas dan 2 variabel terikat, menggunakan rumus seperti apa, mulai dari uji validitas soal,uji reabilitas alat penelitian,koefisien korelasi,koefisien determinan, dan uji hipotesis. mohon bantuannya
ReplyDelete